a. Ilmu Pengetahuan
Dari berbagai pembahasan mengenai pengertian dari ilmu pengetahuan, ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan teknologi pemikiran yang selalu terkontrol dan selalu dapat
diperiksa dengan kritis oleh setiap orang yang akan menciptakan sesuatu
dan yang telah diketahuinya. Dalam arti sistematis berarti tidak semua
orang yang berilmu, yaitu pengetahuan yang tersusun secara sistematis
saja yang bisa dibilang ilmu pengetahuan. yang merupakan urutan-urutan
struktur menjadikan hal sesuatu yang telah disusun keseluruhannya.
sehingga akan tergambar garis besar dari pengetahuan yang bersangkutan.
Ialah sistem konstruksi yang abstrak dan teratur. Jadi setiap bagian
dari suatu keseluruan dapat dihubungkan satu dengan lainnya, sehingga
dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan bersifat terbuka dan
dapat ditelaah kebenarannya oleh setiap orang.
Unsur pokok lain mengenai ilmu pengetahuan yaitu menggunakan pemikiran
akal sehat dengan maksud pengetahuan bisa didapatkan melalui kenyataan
dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi. lalu,
ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus diketahui oleh umum
sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin bagi umumnya
berbeda pemahamannya.
Manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan dengan pemanfaatan ilmu
pengetahuan. Fitrah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya
karenaa adanya akal oleh pikiran manusia yang merupakan dasar munculnya
ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, manusia selalu menggunakan ilmu
pegetahuan untuk mempermudah kegiatan mereka. ilmu pengetahuan juga
harus mengandung nilai etis dan moral, yang berguna bagi kehidupan
manusia. Pemanfaatannya harus didasari pada hal-hal yang asasi untuk
meningkatan kualitas hidup manusia.
Dari pencarian arti mengenai teknologi, menurut Walter Buckingham
teknologi adalah ilmu pengetahuanyang diterapkan ke dalam seni industri,
yang mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksanyanya efisiensi
kerja menurut keragaman kemampuan. Dan dalam pengertian lain teknologi
merupakan pemanfaatan ilmu yang telah dipecahkan permasalahan sehingga
telah dikerahkan semua alat yang sesuai dengan menggunakan nilai-nilai
kebudayaan dan skala yang ada.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
1. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi
pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh
pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek
penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal
dari suatu pengetahuan.
3. Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan
dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
b. Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan
dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui
barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh
manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam
dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan
karya seni (Yunani : “techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini
muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari
tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru
memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau
alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi
bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia
di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari
daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia
bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar
kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering untuk mengembangkan
mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau
paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi
adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh
karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi
kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut pengertian lain,
teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan
cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan
dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui
lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan
isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis
serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia.
Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai
berikut:
“Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah
statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu
tidak berakar.”
Hubungan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi ( IPTEK ) yaitu bila
ilmu tidak dikerahkan untuk menjadikan suatu teknologi maka segala
sesuatu sekarang ini seperti teknologi yang sudah ada tidak akan
berkembang mungkin tidak akan ada teknologi, atau ungkapan lain ilmu
tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis,
bila ilmu tidak dijadikan sesuatu, tidak akan berkembang dan teknologi
tanpa imu maka tidak akan berakar.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia,
terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki
berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh
masalah akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang
semakin kurang sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah
penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan
dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
B. Dampak Positif Dan Negatif Dari Pengembangan IPTEK
a. Dampak Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif,maka dari itu kita
harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat
dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran
manusia.
b. Dampak Negatif dari Pengembangan IPTEK.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam
kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif
penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia
tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan
penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung
pada masalah kemiskinan :
Ø Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan
membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan
kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik
modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok
masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai
teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
Ø Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan
penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan
kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul
kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan
alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam
tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah
lingkungan hidup tersebut antara lain :
-Kemerosotan kualitas dan kuantitas sumber daya alam
Merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan
melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan
iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri manusia
itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang
mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata
untuk kemewahan.
-Pencemaran pada berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber
Daya alam seperti air, udara, tanah dan bahan makanan.
Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan industri.
Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia yang
berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan
racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini
terus-menerus berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru, yang
dapat berakibat fatal pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya
kemiskinan yang ditimbulkan namun juga tingkat kematian yang akan
semakin meningkat, akibat dari peurunan fungsi SDA.
-Meningkatnya lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas CO2
menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi
minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa
berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu,
bumi menjadi sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran
hutan di Indonesia, karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan.
Akibat dari kebakaran hutan tentu saja sangat berdampak pada lingkungan,
pencemaran udara, serta semakin menipisnya SDA, khususnya hutan di
Indonesia.
-Adanya hujan asam Industri
Khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan
penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan
berton-ton SO2, NO2 dan CO2. hal ini akan berakibat turun hujan asam .
air hujan dengan kadar keasaman yang tinggi akan merusak hutan,
berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel kerata api). Bahkan
kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat rusak.
-Lubang lapisan ozon
Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin
menipis. Bahkan di beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang.
Padahal lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra
violet yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena
bahan kimia, gas penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat
rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata dan
kerusakan tanaman budidaya. Seperti akibat yang lain dari kemajuan
iptek, misalnya pada kerusakan tanaman budidaya, akibat dari hal ini
maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi, mau tidak mau apabila
tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
-Adanya bencana banjir
Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli
dengan kelestarian lingkungan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan,
manusia melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan
bisnis, daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan.
Akibat paling fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas
karena banyak korban banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat
tinggal untuk menghidupi anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut
karena banjir.
Ø Khawatiran Manusia Terhadap Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan
persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat
membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan
AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya
banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat
perang yang terjadi.
Ø Kriminalitas, Kenakalan Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya
globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk para remaja
mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku
kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah
satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia
pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya
pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi.
Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga
akibat dari pengaruh media massa.
Ø Kriminalitas, Pengangguran dan Kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di
berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan
pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah
tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor
industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia
yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi
dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan
mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK
besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya
pengangguran akan timbul masalah kemiskinan.
C. Syarat-syarat ilmu:
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang
apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat
disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak
terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus
diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran,
yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek
penunjang penelitian.
2. Metodis
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus
ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal
dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum
metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada
metode ilmiah.
3. Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian
sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang
dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah
tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
D.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa
untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup . Kemiskinan
kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikandan pekerjaan
yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan
yanglayak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahamiistilah ini secara subyektif dan komparatif,
sementara yang lainnya melihatnya dari segi moraldan evaluatif, dan yang
lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Istilah”negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada
negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang
muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara yang
sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam
bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila
pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok
seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain,
yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku
dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari
aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil
interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia.
Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya
ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat yang
bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang
bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat.
Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama
warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan
pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat
dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu
:Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan
digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka
jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui.
Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi,
yang diambil persamaannya dalam kg beras.
Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan
minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat
melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga
masyarakat yang layak.
Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang
cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir
rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah
serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai
untuk memelihara dan menikmati hidupnya.
Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi
taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan
masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran
tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila
sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau
sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha
untuk menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
Ø Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah dan mental seseorang. Pada
aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal
sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental,
biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara
wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Ø Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak
pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan
bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih
layak.
Ø Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh
keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir
Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan
pekerjaan dan memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang
miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang
dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga
masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja
dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
E. Ciri – Ciri Kemiskinan
1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi
dengan kekuatan sendiri , seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal usaha.
3. Tingkat pendidikan rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan dapat dikatagorikan 3 Unsur :
a. Disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b. Disebabkan oleh bencana alam
c. Kemiskinan buatan : kemiskinan yang timbul oleh dan dari
struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial
maupun kultural
F. Pengaruh IPTEK dengan Kemiskinan
Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi memanfaatkan sumber
daya alam untuk membasmi kemiskinan. Alokasi serta kualitas sumber daya
alamnya. Dilihat dari sektor pertanian berdasarkan memanfaatkan sumber
daya alam, Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah
pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital, dan
teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya
sangat rendah.
Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena
kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga
rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan program-program
pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga kurangnya
kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian.
Solusinya melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi : pemerataan
pembagian pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah,
kesempatan memperoleh pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
Ilmu pengetahuan sangatlah berguna bagi kita semua. Hal yang bersifat
negatif maupun positif tidak terlepas dari segala sesuatu, begitu pula
dengan IPTEK. Teknologi akan dapat berguna jika dimanfaatkan dengan
baik. IPTEK tentunya dapat memotivasi masyarakat untuk lebih maju lagi.
Karena iptek sungguh sangat menarik perhatian. Perkembangan yang terjadi
sekarang ini dapat menjadikan masyarakat memiliki pandangan atau
wawasan yang lebih luas. Iptek berkembang dengan sendirinya tentunya
dengan dikembangkan oleh orang-orang yang berpengalaman.
IPTEK pula tidak terlepas dari kemiskinan dan kemiskinan tidak telepas
pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam bidang ekonomi selalu
menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit negara untuk
memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan iptek
maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada
lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan yang lainnya yang tidak layak
terjadi.Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan tekat yang kuat kita
akan dapat mencapai kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan
tidaklah diukur dengan harta benda yang kita miliki, kedudukan, dan
kekuasaan tetapi dengan niat yang tulus dan keinginan yang besar untuk
mendapatkan titik tertinggi.
G. Hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang
jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak
terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu
pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi
mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan
sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Teknologi merupakan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan
suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan
terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat
pertimbangan moral dan ajaran agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan
struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal
yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi
mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan
sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan
suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan
terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat
pertimbangan moral dan ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap
manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik,
ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi
yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara
manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar.
Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
B Saran
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
harus memperhatikan banyak hal sehingga dapat betul-betul bermanfaat
bagi kehidupan manusia tanpa menimbulkan dampak yang begitu berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar